Bulog: Serapan Gabah Jateng Lampaui Target

By Admin

Gabah Petani (Ilustrasi)

nusakini.com - Tingginya produksi gabah dan beras dari petani membuat target Bulog Divre Jawa Tengah sebanyak 1 juta ton terlampaui. Hingga awal Oktober, penyerapan gabah kering panen (GKP) sudah terserap 104,7%.

"Kendati telah melebihi target, kami terus melakukan penyerapan beras dan gabah dari petani selama persediaan di tingkat petani masih ada," ujar Kepala Bidang Pengadaan, Perum Bulog Divre Jateng, Ismoyo Dwijantoro, Minggu (9/10/2016). Upaya pengadaan beras dan gabah yang melebihi target juga dicapai Perum Bulog SubDivre Wilayah V Kedu. 

Dari target serapan selama satu tahun sebanyak 120 ton GKP, hingga saat ini telah terealisasi 123,79 ton GKP, atau 130%. Beras dibeli Bulog dengan harga Rp7.300 per kg sesuai harga pokok pembelian (HPP). "Kebanyakan pasokan gabah dan beras didapat dari Purworejo dan Kebumen yang merupakan sentra beras," ujar Kepala Perum Bulog Subdivre Wilayah V Kedu, Tri Joko Septanto. Melimpahnya panen petani menyebabkan turunnya harga semua jenis beras. Wahyudi, pedagang beras di Pasar Baru Indramayu, Jabar, mencontohkan harga beras premium kualitas I saat ini turun di angka Rp10 ribu per kg. 

Pada Juni 2016 lalu, harganya mencapai Rp11.500 per kg. Harga beras di Kota Sukabumi, Jabar, dilaporkan relatif masih stabil, seperti beras IR 64 kualitas I masih Rp9.200 per kg. Di sisi lain, mulai 2017 nanti bantuan beras untuk kesejahteraan (rastra) atau raskin akan diberikan dalam bentuk nontunai. "Raskin akan diwujudkan dalam bentuk nontunai melalui kartu keluarga sejahtera (KKS)," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Hadi Muchtar. Besaran bantuan yang akan diterima ialah Rp110.000 per bulan.(p/mk)